TRENGGALEK, bioztv.id – Seorang sopir bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dinyatakan positif benzodiazepine dalam tes urine yang dilakukan di Terminal Trenggalek pada Rabu (20/3/2025). Pemeriksaan ini merupakan bagian dari rangkaian ramp check yang melibatkan Satlantas Polres Trenggalek, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Humas Terminal Trenggalek, Abdan Luthfi, menjelaskan bahwa ramp check bertujuan memastikan keamanan dan kelayakan operasional bus, termasuk aspek teknis dan kondisi pengemudi.
“Kami memeriksa kondisi teknis kendaraan, seperti uji KIR dan kelengkapan surat-surat bus. Selain itu, untuk memastikan keamanan penumpang, kami juga melakukan tes urine terhadap sopir,” ujar Abdan, Kamis (21/3/2025).
Dari 12 sampel urine yang diperiksa, satu sopir diketahui positif benzodiazepine. Namun, Abdan mengklaim bahwa hasil positif tersebut disebabkan konsumsi obat maag, bukan penyalahgunaan narkotika.
“Hasil tes menunjukkan adanya benzodiazepine, tetapi setelah dikonfirmasi, sopir tersebut mengaku mengonsumsi obat maag. Kami tetap mengingatkan agar pengemudi memperhatikan efek samping obat sebelum bertugas,” jelasnya.
Sementara itu, hasil ramp check terhadap bus AKDP dan antarkota antarprovinsi (AKAP) menunjukkan tidak ada armada yang dikategorikan tidak layak jalan.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh bus dalam kondisi layak operasi, sehingga aman bagi penumpang,” tambah Abdan.
Selain pemeriksaan rutin di terminal, petugas sebelumnya juga melakukan ramp check terhadap 12 bus pariwisata. Hasilnya, lima bus dinyatakan layak jalan, sementara tujuh lainnya diminta melakukan perbaikan sebelum kembali beroperasi.
“Ada beberapa bus yang perlu perbaikan agar memenuhi standar keamanan. Kami meminta operator untuk segera menindaklanjuti agar tidak membahayakan penumpang,” tegasnya.
Menjelang Idul Fitri, Abdan menyebut belum ada lonjakan jumlah penumpang di Terminal Trenggalek. Namun, ia memprediksi peningkatan arus balik pascalebaran yang kemungkinan akan diantisipasi dengan penambahan armada.
“Biasanya lonjakan penumpang terjadi saat arus balik. Jika diperlukan, operator bus akan menambah armada guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan adanya tes urine dan ramp check ini, diharapkan standar keselamatan transportasi publik di Trenggalek semakin meningkat, sekaligus meminimalisasi potensi kecelakaan akibat kelalaian pengemudi.(CIA)