Pasang Tarif Murah 200 Ribuan, Tiga Mucikari di Trenggalek Tetap Beroperasi Saat Ramadan

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Meski bulan Ramadan identik dengan momen ibadah dan peningkatan moralitas, praktik prostitusi tetap marak di Trenggalek. Satreskrim Polres Trenggalek berhasil membongkar jaringan prostitusi yang masih beroperasi di tengah bulan suci ini. Hasilnya, tiga mucikari harus mendekam di balik jeruji besi.

Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro, mengungkapkan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari operasi penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan kepolisian. Tiga tersangka yang diamankan masing-masing berinisial AR dan HS, yang ditangkap di Hotel Widowati, serta S yang diamankan di Warung Gemati, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo.

“Kami mengamankan tiga tersangka yang seluruhnya berperan sebagai mucikari. Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang resah dengan praktik prostitusi di bulan Ramadan. Setelah penyelidikan, kami memastikan kebenarannya dan melakukan operasi di lokasi,” ujar AKP Eko Widiantoro, Jumat (21/3/2025).

Dalam praktiknya, para mucikari ini menawarkan jasa pekerja seks komersial (PSK) dengan sistem yang cukup rapi. Pelanggan yang tertarik akan diarahkan ke lokasi yang telah ditentukan, baik hotel maupun warung remang-remang.

“Mekanisme pemesanan ada yang dilakukan langsung dan ada juga yang melalui pesan WhatsApp,” jelas Eko.

Tarif Murah, Bisnis Tetap Berjalan

Yang mengejutkan, tarif prostitusi yang ditawarkan cukup terjangkau, hanya Rp 200 ribu sekali berhubungan. Setiap mucikari mempekerjakan satu PSK, sehingga total ada tiga PSK yang terlibat dalam jaringan ini.

“Mereka beroperasi secara tertutup, tapi tetap menerima pelanggan selama Ramadan,” imbuh Eko.

Ketiga mucikari kini dijerat dengan Pasal 299 KUHP atau Pasal 506 KUHP tentang praktik prostitusi, dengan ancaman hukuman maksimal satu tahun empat bulan penjara.(CIA)