TRENGGALEK, bioztv.id – Siapa bilang mengikuti event lari harus memakai sepatu harga jutaan atau jersey brand terkenal? Komunitas anak muda Trenggalek justru membuktikan sebaliknya. Mereka menghadirkan “Runarchy”, lomba lari bertema punk yang mengajak masyarakat berolahraga tanpa gengsi dan tanpa aturan gaya.
Pada Minggu pagi, 30 November 2025, Runnarchy mengawali start dan finish di halaman Pendopo Manggala Praja Nugraha. Peserta menempuh rute perkotaan sepanjang 5 kilometer, sementara panitia menambah keseruan lewat Speed Run 50 meter yang benar-benar untuk bersenang-senang.
Filosofi Lari Murah Meriah
Penyelenggara Runarchy, Yongki Ahmad Oktaviando, menyebut bahwa komunitas musik menjadi penggerak lahirnya event ini. Mereka ingin membuka ruang olahraga untuk siapa saja tanpa batas identitas dan kondisi ekonomi.
“Di sini kamu bisa lari tanpa sepatu mahal atau jersey keren. Yang penting bergerak, berkeringat, dan menikmati aktivitasnya,” ujar Yongki.
Ia menegaskan bahwa standar fesyen dan perlengkapan mahal tidak boleh membatasi semangat masyarakat untuk berolahraga. Runnarchy membawa kritik halus terhadap tren olahraga yang makin eksklusif.
Apresiasi Pemenang Tanpa Uang Tunai
Peserta cukup membayar Rp145.000 untuk mengikuti acara inklusif ini. Panitia menyiapkan trofi dan hadiah berupa sepatu dengan nilai berbeda untuk mengapresiasi para pemenang.
“Kami tidak menyebutnya hadiah, tapi bentuk apresiasi tulus kepada peserta yang berhasil meraih prestasi,” tutur Yongki.
Runnarchy perdana menarik sekitar 300 peserta, sebagian besar pelari lokal Trenggalek yang menunjukkan tingginya antusiasme terhadap konsep lari alternatif ini.
Dorong Jadi Agenda Tahunan Kabupaten
Melihat tingginya minat peserta, Yongki optimistis bisa menjadikan Runnarchy sebagai agenda tahunan Kabupaten Trenggalek.
“Ini event pertama kami. Kami berharap bisa menggelarnya lagi tahun depan dan menjadikannya agenda rutin,” tegasnya.
Runarchy: Lebih dari Sekadar Lomba Lari
Runnarchy menghadirkan pesan kuat di tengah maraknya event lari yang bergengsi namun mahal. Event ini menunjukkan bahwa:
- Olahraga harus tetap terjangkau untuk semua kalangan.
- Semangat sehat dan bergerak lebih penting daripada gengsi dan gaya.
Runnarchy juga memperlihatkan potensi besar Trenggalek untuk menjadi tuan rumah event kreatif yang mendorong inklusi sosial dan aktivitas positif bagi anak muda. Punk bukan hanya soal musik keras atau pakaian nyentrik—punk adalah perlawanan terhadap batasan, termasuk batasan dalam dunia olahraga.(CIA)
Views: 100
