TRENGGALEK, bioztv.id – Hadapi potensi lonjakan wisata menjelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2026), Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersikap realistis namun tetap waspada. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek memusatkan fokus pada layanan prima, keselamatan pengunjung, serta kelancaran arus lalu lintas di destinasi unggulan.
Disparbud mengambil langkah ini seiring prediksi meningkatnya jumlah wisatawan, khususnya di kawasan pesisir selatan Trenggalek seperti Watulimo, Pantai Prigi, Simbaronce, hingga Jalur Lintas Selatan (JLS).
Kepala Bidang Peningkatan Daya Tarik dan Destinasi Pariwisata Disparbud Trenggalek, Tony Widianto, menyatakan pihaknya telah menggelar rapat koordinasi lintas sektor dan mengirimkan imbauan resmi kepada seluruh pengelola destinasi serta pelaku usaha wisata.
“Kami sudah menyampaikan imbauan kepada seluruh pengelola destinasi dan pelaku usaha wisata agar meningkatkan kualitas pelayanan. Langkah ini mengacu pada arahan pemerintah provinsi dan Kementerian Pariwisata,” ujar Tony.
Petugas Gabungan Siaga
Disparbud tidak hanya menyiapkan atraksi wisata, tetapi juga menggandeng Dinas Perhubungan, Satlantas Polres Trenggalek, Balai Jalan, dan Satpol PP. Mereka bersama-sama memetakan titik-titik rawan kemacetan yang berpotensi menjadi bottleneck selama libur Nataru.
Hasil koordinasi tersebut menempatkan kawasan Watulimo sebagai wilayah prioritas pengamanan arus lalu lintas.
“Perhatian kami tertuju pada simpul-simpul keramaian, khususnya di Watulimo, mulai dari JLS, simpang Supit Urang, hingga jalur menuju pos retribusi Simbaronce,” jelas Tony.
Petugas gabungan akan bersiaga penuh di jalur-jalur tersebut. Mereka akan mengatur arus kendaraan dan memastikan mobilitas wisatawan berjalan lancar dan aman.
Skema Parkir Berlapis
Untuk mencegah kemacetan akibat parkir liar, Disparbud menyiapkan skema parkir alternatif berlapis. Ketika area parkir utama di Simbaronce penuh, petugas akan mengarahkan pengunjung ke Pasir Putih atau Pelabuhan Niaga Prigi.
“Kalau Simbaronce sudah penuh, kami menutup portal. Pengunjung bisa menurunkan penumpang di Simbaronce, lalu petugas mengarahkan kendaraan parkir ke Pelabuhan Niaga Prigi,” ungkap Tony.
Selain itu, Disparbud juga berkoordinasi dengan Dinas Perikanan untuk membuka peluang pemanfaatan lahan sebagai kantong parkir tambahan.
Perkuat Layanan dan Keamanan
Disparbud menambah jumlah lifeguard, petugas kebersihan, petugas keamanan, serta petugas retribusi di destinasi yang diprediksi ramai pengunjung. Mereka juga mengalihkan personel dari destinasi yang relatif sepi, seperti Goa Lowo, untuk membantu pengamanan dan pelayanan di kawasan pantai.
“Jika jumlah petugas dirasa kurang, kami mendatangkan personel tambahan, baik dari internal dinas maupun dari destinasi lain,” katanya.
Prioritas Kenyamanan dan Pengalaman Wisata Positif
Meski potensi lonjakan wisatawan cukup besar, Disparbud tetap memilih tidak memasang target kunjungan berlebihan. Pemerintah daerah menargetkan angka kunjungan minimal menyamai capaian Nataru tahun lalu, yakni sekitar 75.000 wisatawan, dengan catatan kondisi cuaca mendukung.
Tony menegaskan bahwa fokus utama Nataru 2026 bukan sekadar mengejar angka kunjungan, melainkan memastikan wisatawan merasa aman, nyaman, dan mendapatkan pengalaman berwisata yang positif.
“Yang terpenting wisatawan merasa aman, nyaman, dan terlayani dengan baik. Dampaknya tentu akan mendorong perputaran ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(CIA)
Views: 35

















