Kondisi Terkini Prasasti Kampak di Museum Nasional, Ketua DPRD Trenggalek Cek Penyimpanan

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Keberadaan Prasasti Kampak, salah satu peninggalan sejarah penting asal Kabupaten Trenggalek, kembali menyita perhatian publik. Menjawab kekhawatiran masyarakat, Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, memastikan Prasasti Kampak berada dalam kondisi aman, terawat, dan berada di bawah pengamanan ketat Museum Nasional di Jakarta.

Doding Rahmadi menyampaikan kepastian tersebut setelah ia mengunjungi langsung Museum Nasional untuk mengecek kondisi fisik dan sistem penyimpanan Prasasti Kampak.

“Kami datang langsung ke Museum Nasional untuk memastikan kondisi Prasasti Kampak. Alhamdulillah, kondisinya sangat baik dan terawat,” ujar Doding.

Museum Nasional Simpan Prasasti Kampak di Gudang Khusus

Berbeda dari anggapan publik, Museum Nasional tidak memamerkan Prasasti Kampak di ruang utama. Pihak museum menyimpan artefak bersejarah ini di gudang penyimpanan khusus yang berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Doding menilai fasilitas penyimpanan tersebut justru memiliki sistem keamanan dan konservasi yang jauh lebih memadai.

“Gudang penyimpanan Museum Nasional memiliki fasilitas yang sangat bagus. Dengan sistem seperti itu, prasasti benar-benar aman dan terjaga dari potensi kerusakan,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihak museum merancang sistem penyimpanan tersebut secara khusus untuk menampung dan melindungi ribuan benda cagar budaya yang terus bertambah setiap tahun.

Prasasti Kampak Jadi Bukti Awal Otonomi Trenggalek

Doding menegaskan, Prasasti Kampak memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi Trenggalek, setara dengan Prasasti Kamulan yang kini telah kembali ke daerah dan menempati kawasan Pendopo Manggala Praja Nugraha.

Trenggalek memiliki dua prasasti penting, yaitu Prasasti Kamulan dan Prasasti Kampak. Karena itulah kami merasa perlu memastikan kondisi Prasasti Kampak secara langsung,” ujarnya.

Peneliti menemukan Prasasti Kampak pada tahun 1862. Prasasti batu kuno ini memuat penetapan wilayah Kampak sebagai sima swatantra atau daerah otonom bebas pajak oleh Mpu Sindok sekitar tahun 929 Masehi. Prasasti ini menjadi bukti administratif tertua tentang otonomi lokal di Trenggalek sekaligus menandai pergeseran pusat kekuasaan Mataram Kuno ke Jawa Timur.

DPRD Dorong Replika Agar Publik Tetap Bisa Mengakses

Meski banyak pihak berharap Prasasti Kampak dapat kembali ke Trenggalek, Doding menegaskan hal tersebut sulit diwujudkan.

“Prasasti Kampak sudah lama menjadi koleksi Museum Nasional. Aturan tidak memungkinkan museum mengembalikan koleksi tersebut ke daerah,” tegasnya.

Namun, DPRD Trenggalek mendorong solusi alternatif agar masyarakat tetap bisa mengakses nilai sejarah Prasasti Kampak.

“Kami sudah berdiskusi dengan pihak Museum Nasional. Mereka mengizinkan Trenggalek membuat replika Prasasti Kampak,” ungkap Doding.

Selain itu, Museum Nasional juga membuka peluang peminjaman prasasti untuk kegiatan tertentu, seperti pameran atau agenda kebudayaan berskala khusus.

Doding menjelaskan, Museum Nasional mempertahankan Prasasti Kampak di Jakarta demi alasan keamanan dan konservasi jangka panjang.

“Pihak museum khawatir terjadi risiko jika prasasti dipindahkan ke daerah. Karena itu, mereka memilih menyimpannya di Museum Nasional,” pungkasnya.(CIA)

Views: 25