1 Suro, 120 Hafiz Qotmil Qur’an di Desa Senden Trenggalek, Kakak Ipar Gus Iqdam Turut Hadir

oleh
oleh

TRENGGALK, bioztv.id – Warga Desa Senden, Kecamatan Kampak, Trenggalek, merayakan pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah dengan cara berbeda. Jika daerah lain ramai dengan pawai obor, desa ini justru menggelar Qotmil Qur’an serentak oleh 120 hafiz di 29 titik masjid dan mushala. Tradisi ini telah rutin berlangsung setiap tahun selama tujuh tahun terakhir.

Kegiatan ini tidak hanya santri lokal ikuti, tetapi juga beberapa hafiz dari luar daerah seperti Blitar, Tulungagung, hingga Kediri. Salah satu yang menarik perhatian adalah kehadiran Agus H. Muhammad Ali Anwar, hafiz asal Blitar yang juga dikenal sebagai kakak ipar pendakwah muda NU, Gus Iqdam.

Ketua Pengurus Ranting NU Senden, Imam Mujtahid, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk syiar Islam dan upaya menjaga tradisi keagamaan di kampung halaman. Qotmil Qur’an dimulai setelah salat Subuh dan berlangsung hingga pukul 14.30 WIB, kemudian ditutup dengan doa bersama dan pembagian ambeng atau kenduri kepada warga sekitar.

“Alhamdulillah ini sudah tahun ketujuh kami rutin menggelar semaan Al-Qur’an serentak di Desa Senden. Jumlah hafiz tahun ini mencapai 120 orang, tersebar di 29 majelis di desa dan lima majelis di luar Senden,” ungkap Imam Mujtahid, Jumat (28/6/2025).

Ia menambahkan, semaan Al-Qur’an ini bukan sekadar peringatan tahun baru Hijriah, tetapi juga sebagai ikhtiar spiritual agar Desa Senden senantiasa dalam keberkahan dan terhindar dari mara bahaya.

“Membaca dan menyimak Al-Qur’an saja sudah mendatangkan pahala, apalagi para hafiz melakukannya bersama-sama. Harapan kami, Desa Senden bisa istiqomah dengan kegiatan ini dan menjadi daerah yang Qurani,” imbuhnya.

Sementara itu, Agus H. Muhammad Ali Anwar, salah satu hafiz asal Blitar yang turut hadir, mengapresiasi kekompakan masyarakat dan pengurus NU di Desa Senden. Menurutnya, kegiatan semacam ini penting mereka pertahankan di tengah gempuran modernisasi yang kerap melupakan tradisi spiritual.

“Alhamdulillah selama tujuh tahun ini kami istiqomah hadir di Senden. Mudah-mudahan semaan Qur’an tahunan ini terus berjalan lancar, menjadi syiar dan penyejuk hati masyarakat,” tuturnya.

Antusiasme warga pun sangat tinggi. Sejak pagi, masyarakat berbondong-bondong menyimak pembacaan Al-Qur’an di setiap masjid dan mushala. Tak sedikit yang membawa botol air mineral untuk mereka letakkan di dekat para hafiz, berharap mendapat keberkahan doa selama pembacaan kitab suci.

Kegiatan semaan Qur’an serentak di Desa Senden ini menjadi salah satu tradisi keagamaan yang unik di Trenggalek, sekaligus bukti kuatnya kultur Islam moderat yang terus warga NU di kampung-kampung rawat. Di saat banyak perayaan tahun baru Islam diwarnai festival duniawi, warga Senden justru memilih mendekatkan diri kepada Al-Qur’an.

“Semoga tahun depan lebih banyak hafiz yang hadir, dan keberkahan semaan Qur’an ini seluruh masyarakat rasakan,” pungkas Imam Mujtahid.(CIA)

Views: 3