TRENGGALEK, bioztv.id – Kios pasar Pon Trenggalek yang dibiarkan kosong akan dicabut. Sesuai kesepakatan Bupati dengan paguyuban pedagang, jika dalam kurun waktu 2 minggu kios yang kosong tidak dimanfaatkan, maka hak pakai kios akan dicabut. Pasalnya, keberadaan kios yang dibiarkan kosong dinilai berdampak buruk pada pedagang lainnya.
Berdasarkan keterangan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Sesuai hasil rapat koordinasi dengan paguyuban pedagang, banyaknya kios yang dibiarkan kosong dinilai para pedagang justru berdampak buruk. Pasalnya, saat pembeli masuk ke Pasar pon dan melihat ada banyak kios yang tidak buka, kesannya pasar menjadi sepi, dan tidak lengkap. Hal ini dinilai akan berdampak pada tingkat kunjungan yang menurun. JIka memang pemilik hak pakai kios kosong sudah punya tempat baru yang lebih bagus dan lebih ramai. Maka kios yang dibiarkan kosong harus diikembalikan kepada pemerintah. Sehingga bisa diberikan kepada pedagang lain yang mau berjualan di pasar Pon.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi usaha mikro dan perdagangan (Komidag) Trenggalek, Saniran menjelaskan, wacana pencabutan kios yang dibiarkan kosong Itu merupakan kebijakan bupati. Sehingga Dinas Komidag sebegai pelaksana akan menindaklanjutinya. Namun untuk pelaksanaan masih menunggu hasil rapat koordinasi paguyuban pedagang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pedagang Pasar Pon mengeluh lesu akibat sepi pembeli, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ajak langsung para pedagang gali problem dan solusi. Sejumlah kios yang dibiarkan kosong turut menjadi sorotan paguyuban pedagang. Untuk solusi jangka pendek, Mas Ipin tawarkan program Pasar Pon tumpah setiap akhir pekan.